Memperbandingkan sesuatu yang kemudian menelurkan rasa iri terhadap orang memang bukan sesuatu yang patut untuk kita lakukan. Tapi apabila perbandingan tersebut membuat kita dapat bersyukur untuk mengasihi sesama kita, maka mari lanjutkan membaca. :)
Sungguh memprihatinkan jika memperhatikan gambar dalam potret kamar yang tidak dapat dikatakan layak untuk tinggal. tapi inilah yang terjadi pada salah satu panti jompo di Pontianak. Segala perkakas tampaknya harus betah berada bersama tempat peristirahatan para Lansia.
Kondisi memprihatinkan ini menguak rasa simpati para Givers. Para lansia terpaksa harus hidup kurang layak dikarenakan mesti menghabiskan sisa waktunya di panti jompo dengan berbagai alasan seperti dibuang oleh anak-anaknya, memiliki keinginan tidak merepotkan anak-anaknya, ataupun tidak memiliki tempat tinggal dan keluarga untuk bernaung.
Segala barang-barang pribadi masing-masing lansia disimpan dalam kamar untuk menghindari klaim kepemilikan barang dari lansia lainnya. Apalagi mengingat umur mengerogoti hidup mereka yang tidak lama lagi sehingga terkadang ada saja lansia yang telah pikun. Hal ini menghindari perseteruan yang dapat terjadi. dan saat sudah tua pun mereka harus bisa mengurus dirinya sendiri, sehingga perlengkapan makan dan masak terlihat cukup lengkap antara satu kamar ke kamar lainnya.
Sekarang, saat kamu melayangkan pikiran dan menemukan bentuk kamarmu dan perbandingkan dengan kamar para lansia, apa yang kamu temukan?
Jika jawabanmu adalah rasa trenyuh, itu juga yang dirasakan para Givers (team) rasakan ketika berkunjung di panti tersebut. Dalam benak muncullah rasa iba terhadap para lansia yang mengayam hidup lebih dari 3/4 abad ini masih harus hidup penuh ketidak layakan. Mereka masih harus mengunyah dan menelan segala kepahitan sedangkan kita baru saja akan mencicipi kepahitan bahkan seringkali kita mengeluh ketawaran hidup, padahal kita harus bersyukur.
Dan akhirnya Givers (team) pun tersentuh untuk memberi sedikit penghiburan.
"kami telah menelan penderitaan saat kalian baru saja mencicipinya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar